
Jakarta -Seorang pengemudi direkomendasikan untuk tidur selama tujuh jam dalam 24 jam. Menurut penelitian terbaru, jika pengemudi tidur kurang dari tujuh jam, risiko kecelakaan akan meningkat.
Penelitian yang dilakukan AAA Foundation for Traffic Safety menunjukkan, pengemudi yang tidur satu atau dua jam kurang dari rekomendasi, risiko kecelakaannya meningkat dua kali lipat. AAA memperingatkan, pengemudi yang kurang tidur memiliki konsekuensi yang mematikan.
"Jika Anda kurang tidur, Anda tidak bisa berharap tetap bisa aman di balik kemudi. Penelitian baru kami menunjukkan bahwa seorang sopir yang tidur kurang dari lima jam memiliki risiko kecelakaan sebanding dengan seseorang yang mengemudi di bawah pengaruh alkohol," kata Executive Director AAA Foundation for Traffic Safety, Dr. David Yang dalam siaran persnya, Rabu (7/12/2016).
Gejala mengemudi mengantuk bisa membuat sopir kesulitan menjaga mata tetap terbuka, membuat mobil melenceng dari jalur saat berjalan.
"Gagal mempertahankan jadwal tidur yang sehat berarti membuat diri sendiri atau orang lain lebih berisiko di jalan," kata Director of Traffic Safety Advocacy and Research for AAA, Jake Nelson.
Untuk perjalanan panjang, pengemudi pun harus beristirahat cukup. Sopir harus mengemudi ketika tubuh dalam keadaan bugar, menjadwalkan istirahat setiap dua jam sekali, menghindari makanan berat, berpergian dengan penumpang lain sehingga bisa bergantian mengemudi, dan hindari konsumsi obat yang menyebabkan kantuk.
Penelitian yang dilakukan AAA Foundation for Traffic Safety menunjukkan, pengemudi yang tidur satu atau dua jam kurang dari rekomendasi, risiko kecelakaannya meningkat dua kali lipat. AAA memperingatkan, pengemudi yang kurang tidur memiliki konsekuensi yang mematikan.
"Jika Anda kurang tidur, Anda tidak bisa berharap tetap bisa aman di balik kemudi. Penelitian baru kami menunjukkan bahwa seorang sopir yang tidur kurang dari lima jam memiliki risiko kecelakaan sebanding dengan seseorang yang mengemudi di bawah pengaruh alkohol," kata Executive Director AAA Foundation for Traffic Safety, Dr. David Yang dalam siaran persnya, Rabu (7/12/2016).
Gejala mengemudi mengantuk bisa membuat sopir kesulitan menjaga mata tetap terbuka, membuat mobil melenceng dari jalur saat berjalan.
"Gagal mempertahankan jadwal tidur yang sehat berarti membuat diri sendiri atau orang lain lebih berisiko di jalan," kata Director of Traffic Safety Advocacy and Research for AAA, Jake Nelson.
Untuk perjalanan panjang, pengemudi pun harus beristirahat cukup. Sopir harus mengemudi ketika tubuh dalam keadaan bugar, menjadwalkan istirahat setiap dua jam sekali, menghindari makanan berat, berpergian dengan penumpang lain sehingga bisa bergantian mengemudi, dan hindari konsumsi obat yang menyebabkan kantuk.
Apapun Bengkelnya, DOKTER MOBIL Bengkelnya
www.DokterMobil.com
SPESIALIS AC & MESIN TANPA BONGKAR MESIN. AC Mobil Anda Tidak Dingin ? Mesin Kurang Bertenaga ? Bahan Bakar Anda Boros ? Ingin Melakukan Perawatan Mobil Namun Anda SIBUK DENGAN URUSAN ANDA ?. Kami Dapat Mengatasi Masalah Mobil Anda Dengan Cepat Tanpa Membongkar Mesin & Biaya Yang Sangat Efisien. Money Back Guarantee - Garansi Uang Kembali Khusus Air Cond Treatment
Dokter Mobil - Jalan Boulevard Raya Blok
QJ3 No. 2 Kelapa Gading – Jakarta Utara
(021) 4584 5268 (Workshop) Edwin : 0878 8702 3498 (Call/ SMS/ Whatsapp) - Pin BB : 21BB386CMivta : 0877 871 333 66 ( Call / SMS / Whatsapp ) - Pin BB : D146F46BMia : 0878 8088 4576 ( Call / SMS / Whatsapp ) - Pin BB : 54744743
Nada : 0877 871 333 50 ( Call / SMS / Whatsapp ) - Pin BB : D12AB986
Nada : 0877 871 333 50 ( Call / SMS / Whatsapp ) - Pin BB : D12AB986
Tidak ada komentar:
Posting Komentar